FORJUBIKAWASAN INDONESIA TIMUR

SELAMAT DATANG DI BLOG FORJUBI INDONESIA TIMUR SELAMATKAN TERUMBU KARANG.... SEKARANG!

Kamis, 25 Agustus 2011

KESEPAKATAN RAYHAN

          PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
CORAL REEF REHABILITATIONS AND MANAGEMENT PROJECT
KESEPAKATAN RAYHAN
PERANG MELAWAN ILLEGAL DAN DESTRUKTIF FISHING

Dengan mengucapkan Bismillahir Rahmanir Rahim, pada hari ini Senin tanggal 15 Agustus Tahun 2011. Sebagai hasil Lokakarya MCS Terpadu bertempat di Rayhan Resto Benteng Kab.Kepulauan Selayar, dalam rangka pengawasan, penyadaran dan penegakan hukum untuk mencegah dan menanggulangi kegiatan illegal dan destruktif fishing di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar, dengan ini menyatakan kesepakatan sbb:

1. Kegiatan Illegal dan destruktif fishing adalah masalah bersama yang harus diperangi  secara kolaboratif dengan melibatkan seluruh stackeholder yang ada, serta masyarakat Kepulauan selayar secara menyeluruh.
2. Pihak Eksekutif akan secara bersungguh-sungguh untuk segera menyusun dan memprogramkan sistem pengawasan, penyadaran dan penegakan hukum secara terpadu (MCS terpadu), dengan cara menyediakan dukungan, baik sarana dan parsarana maupun dalam hal pendanaan guna mengoptimalkan penerapan sistem tersebut.
3. Pihak Legislatif akan mendukung program MCS terpadu, termasuk dengan penyusunan perda pemberantasan Illegal dan destruktif fishing, dan menjadikan program tersebut sebagai priority program untuk penyelamatan sumberdaya kelautan dan perikanan Kab.Kepulauan selayar.
4. Dengan dukungan Eksekutif dan legislatif, Kepolisian bersama-sama dengan lembaga-lembaga hukum, lembaga konservasi, pengamanan swakarsa dan pokwasmas serta masyarakat secara keseluruhan,akan bersungguh-sungguh membongkar jaringan pelaku illegal dan destruktif fishing dan  tidak akan memberikan toleransi dalam penegakan hukum
5. Untuk penyusunan Konsep MCS terpadu secara lebih teknis dan mendalam, termasuk untuk menyusun Ranperda Pemberantasan illegal dan destruktif fishing, maka disepakati akan dilakukan pertemuan selanjutnya.
Demikian kesepakatan ini dibuat dan ditandatangani   oleh pihak terkait dengan semangat kebersamaan.

                      WAKIL BUPATI                              KETUA DPRD                                KAPOLRES  SELAYAR
                                                                                         

                      
                      
                       H.SAIFUL ARIF,SH                     HASANUDDIN CHAER,BA                AKBP.SETIADI,SH.MH         

                                KADIS KELAUTAN DAN PERIKANAN                           KEPALA BALAI TN TAKABONERATE
 



                                DR.Ir.MARJANI SULTAN,M.Si                                            Ir. NOEL LAYUK ALLO MM

                         
                                        LSM SRIKANDI                                               FORUM JURNALIS BAHARI (FORJUBI) 


                                           Al AMIN                                                                          SUPARDI  IDRIS

Jumat, 10 Juni 2011

DisKP KEP.SELAYAR KEMBALI OPERASIKAN HATCHERY BALOIYYA


Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar kembali mengoperasikan Hatchery ( tempat Pembibitan) udang yang berlokasi di Baloiya  Desa Patikarya Kec. Bontosikuyu kabupaten Kepulauan Selayar. Pengoperasian kembali Hatchery  yang  selama  10 tahun terakhir tidak difungsikan adalah berkat upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk merehabilitasi hatchery  tersebut dengan menggunakan  dana Alokasi Khusus Bidang Kelautan  TA 2011 dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan bibit udang para petani tambak di kabupaten kepulauan Selayar . Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan  Kepulauan Selayar DR.Ir Marjani Sultan,M.Si dalam acara Peresmian Operasional perdana Hatchery  di Baloiya Desa Patikarya pada tanggal 26 Mei 2011 yang lalu.
Selain dihadiri langsung oleh Bupati Kepulauan Selayar,Drs.H.Syahrir Wahab,MM acara peresmian Hatchery tersebut juga dihadiri oleh Kabid perikanan Tangkap Andi Jamarong,S.Sos,Kepala UPT TPI Muh.Tahir, Kasubbag TPI patta Jurri,Kades Bontosunggu Samsul Bahri,Kades Patikarya Nursiah, Penyuluh Perikanan Sumarni dan sekitar 50 orang Petani Tambak asal Desa Bontosunggu dan Patikarya.
Lebih Lanjut Marjani Sultan dalam laporannya menjelaskan bahwa  Luas tambak  di kabupaten Kepulauan selayar adalah sekitar 789,60 hektar, dengan luas tersebut maka diperkirakan Kebutuhan   bibit udang mencapai 9.475.200 persiklus, sementara dalam satu musim  terdapat dua 2 kali siklus. Sehingga diharapkan dengan beroperasinya Hatchery Udang tersebut dapat memenuhi kebutuhan petani tambak dan tidak harus lagi membeli dari daerah lain. Selain itu pihak DisKP Selayar berjanji bahwa harga bibit udang yang diproduksi Hatchary tersebut akan lebih rendah harganya. Dibandingkan didaerah lain atau tempat lain, karena tujuannya tidak lain adalah untuk pemberdayaan masyarakat pesisir.
Hal yang menjadi kendala selama ini dalam pengoperasian Hatchery adalah maslah listrik dan tenaga kerja, akan tetapi Marjani Sultan menyampaikan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan PLN termasuk juga menyiapkan genset sebagai listrik alternative untuk mengatasi masalah tersebut. Dan untuk masalah tenaga kerja DisKP Kepulauan selayar mempekerjakan 6 (enam)orang untuk mengoperasikan Hatchery tersebut, termasuk di dalamnya 3 (tiga) orang dari alumni SMK Kelautan Kepulauan Selayar. Kedepan pemerintah akan mengupayakan agar hatchery yang ada tidak hanya untuk bibit udang tetapi juga akan dikembangkan hatchery untuk bibit ikan sunu, kerapu dan sebagainya untuk para petani keramba. Dalam laporan akhirnya kepala Dinas berharap bahwa operasi Hatchery tersebut dapat memberikan kontrib usi PAD disamping kontribusi terhadap Nelayan.
Bupati Kepulauan Selayar Drs.H.Syahrir Wahab,MM dalam sambutannya sangat mengapresiasi beroperasinya Hatchary tersebut, ia berharap bahwa dengan beroperasinya Hatchery tersebut dapat mngembangkan potensi perikanan Budidaya. Selain itu Bupati mengharapkan agar ke depan DisKP juga membuat hatchery untuk bibit ikan sunu, kerapu dan sebagainya. Bupati menjelaskan bahwa ke depan Potensi Perikanan Budidaya akan sangat besar apalagi secara Nasional Kab.Kepulauan Selayar telah diprogramkan akan menjadi Pusat Budidaya ikan karang Nasional. Dis amping itu Bupati mengabarkan bahwa dalam waktu dekat ini investor dari Thailand dan Singapura akan berinvestasi di Kabupaten kepulauan Selayar dan akan membeli semua jenis ikan, baik ikan tangkap maupun ikan Budidaya.
Selain itu Bupati mengingatkan bahwa pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai prioritas program pemerintah daerah. Sehingga diharapkan dukungan dari masyarakat baik berupa saran dan masukan bagi pemerintah serta ikut berperan serta dalam menjalankan program yang ada demi kesejahteraan  masyarakat pesisir pada khususnya dan masyarakat Kepulauan Selayar pada umumnya.

Senin, 07 Maret 2011

SIKILAS INFO

SIKILAS INFO



Yth.
Para Anggota FORJUBI
Di
Tempat


Sekedar informasi awal bahwa untuk mendukung keberlanjutan program FORJUBI, kita  berhasil meyakinkan kepada Pimpinan, sehinga dalam tahun 2011 ini terdapat Kegiatan Coremap II, yaitu : Fasilitasi Keberlanjutan Program Jurnalis (FORJUBI, Jurnalis Diver) di Jakarta.
Melalui upaya ini saya memiliki keyakinan bahwa niat yang mulia dari para Anggota FORJUBI, akan bisa terwujud dan berkelanjutan dibawah bimbingan Allah Yang Maha Kuasa.
Adapun sekedar info, mendahului undangan resmi ijinkan saya menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

1.      Sejak deklarasi FORJUBI tanggal 6 Agustus 2009 di Ancol yang lalu, Coremap II baru bisa memfasilitasi workshop FORJUBI wilayah Indonesia Timur pada tanggal 8 s/d 10 Agustus 2010 bertempat di Hotel Sahid Makassar, itupun pendanaannya patungan (kolaborasi) antara NCU, RCU Sulsel dan PMU wilayah Timur.
2.      Meskipun dengan segala keterbatasan, namun dengan niat yang tulus para peserta, maka dalam workshop tersebut telah dihasilkan : (1). Draft AD; (2). Susunan Pengurus FORJUBI wilayah Indonesia Timur; dan (3). Program kerja 2010 – 2015.
3.      Di antara ketiga out-put workshop tersebut, ada dua hal yang sangat menarik bagi saya, dan sudah barang tentu ini cita-cita bapak/ibu yang sangat mulia, yaitu :
a.. Dalam AD kita sepakat bahwa FORJUBI bertujuan mendukung pembangunan sektor bahari melalui penyebarluasan informasi, dan menyelenggarakan kegiatan jurnalistik yang berhubungan dengan pelestarian biota laut dan lingkungan hidup;
b.    Salah satu program kerja prioritas adalah penerbitan TABLOIT FORJUBI, dan dalam workshop juga disepakati bahwa materi TABLOIT khusus artikel tentang pendidikan dan penyampaian informasi kepada masyarakat nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir umumnya, sedangkan artikel tentang hal-hal lain seperti informasi tentang kejadian negative atau kritik dll. penyalurannya melalui media cetak masing-masing jurnalis. Adapun TABLOIT tersebut akan dikirim dan untuk mengisi seluruh Pondok Informasi di desa-desa lokasi Coremap serta desa-desa di Kabupaten lainnya.
Menurut Sdr. Ardi, S. Si, Apt (Radar Buton), melalui usaha penerbitan TABLOIT ini, apabila mendapat dukungan khususnya dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten, maka  FORJUBI akan mampu mandiri, sehingga pengabdiannya untuk masyarakat bahari dapat berkelanjutan (sustainable).
4.      Mengingat bapak/ibu2 anggota FORJUBI wilayah Indonesia Barat, seperti di Medan pasca Seminar di Ancol tahun 2009, juga telah menindaklanjuti dengan aktivitas-aktivitas di daerahnya masing-masing, maka untuk memberikan gambaran lebih lengkap tentang perkembangannya, kiranya dapat memberikan informasi kepada yang lain, sedangkan hasil workshop FORJUBI wilayah Indonesia Timur tahun 2010, berikut ini saya lampirkan/kirimkan.
5.      Adapun dalam tahun 2011 ini (sekitar bulan Mei/Juni), kita akan kembali bertemu di Jakarta dalam Forum Workshop (sudah barang tidak semua anggota dapat diundang, karena keterbatasan dana), untuk membahas dan menghasilkan :
a.      AD FORJUBI.
Untuk AD FORJUBI ini, kita akan membahas dan memfinalkan draft AD yang telah dihasilkan dalam workshop di Makassar.
b.      Susunan Pengurus FORJUBI.
Susunan Pengurus FORJUBI Wilayah Indonesia Timur telah disusun dan dihasilkan dalam workshop Makassar, namun di masing-masing Kabupaten ada yang belum lengkap kepengurusannya, sehingga saya mengharapkan masing-masing Kabupaten sudah melengkapi kepengurusannya. Demikian pula untuk FORJUBI Wilayah Indonesia Barat, saya mengharapkan sudah melakukan pertemuan di kabupaten masing-masing untuk membentuk pengurus di daerahnya masing-masing.
c.      Program Kerja FORJUBI 2010 – 2015.
Draft Program Kerja FORJUBI 2010 – 2015 hasil workshop Makassar dapat disempurnakan dan ditetapkan dalam workshop yad.
d.      Draft FINAL TABLOIT FORJUBI, yang akan di launching pada acara Penutupan Coremap II sekitar bulan November 2011.
TABLOIT FORJUBI ini kita targetkan bisa dilaunching pada acara Penutupan Coremap II. Oleh karena itu mulai saat ini saya harapkan agar bapak/ibu2 sudah mulaui memikirkan dan menulis artikel yang akan dibahas dalam workshop untuk ditetapkan, artikel-artikel yang akan dimuat dalam TABLOIT perdana.
Catatan penting : Sehubungan dengan ini, maka hanya jurnalis yang mengirim artikel saja yang akan diundang dalam workshop, dan jumlah pesertanya sesuai dana yang tersedia.

6.      Untuk mendukung upaya bapak/ibu2, maka dalam workshop yang akan dating akan hadir dan kita undang, al :
a.    Dirjen KP3K – KKP, untuk memberikan pengarahan dan membuka acara.
b.    Direktur PMO/NCU Coremap II, untuk memberikan pengarahan
c.    Kepala PUSDATIN – KKP, terkait strategi distribusi Tabloit dll.
d.    Jurnalis Diver (al. Riyani Djangkaru), untuk berbagi pengalaman dalam penerbitan majalah/tabloit.
e.    Narasumber lain yang relevan.

7.      Akhirnya semoga bapak/ibu2 sejak menerima sekilas Info ini sudah salaing berkomunikasi dan memikirkan hal-hal yang terkait dengan rencana workshop tersebut, termasuk bagaimana teknis penerbitan TABLOIT, dari berbagai aspek, seperti : Penggunaan Alamat, Susunan Redaksi, Batasan-batasan dan kekhasan Tabloit FORJUBI dll.

Mudah-mudahan rencana tersebut tidak ada perubahan, terima kasih.


Salam hormat,


Santoso

Minggu, 02 Januari 2011