FORJUBIKAWASAN INDONESIA TIMUR

SELAMAT DATANG DI BLOG FORJUBI INDONESIA TIMUR SELAMATKAN TERUMBU KARANG.... SEKARANG!

Minggu, 28 November 2010

PMU COREMAP II HARUMKAN NAMA SELAYAR TINGKAT NASIONAL
Drs. Andi Pinrang, DM:  Selayar Juara nasional dari 7 (tujuh) Wilayah Coremap di Indonesia
Forjubi Indonesia Timur, Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai daerah Kepulauan dengan limpahan kekayaan laut khususnya terumbu karang adalah merupakan salah satu perhatian Dunia. Hal itu terapresiasi dengan keberadaan Coremap II yang merupakan program Rehabilitasi dan manajemen pengelolan terumbu karang yang dibiayai oleh World Bank. Keberadaan coremap sebagai program yang menitikberatkan kegiatannya dalam pelibatan masyarakat, tentunya tidak akan berjalan tanpa dukungan masyarakat. Baik dalam mencegah dirinya untuk tidak merusak terumbu karang maupun ikut dalam program rehabilitasi yang dilaksanakan oleh coremap, maupun program pendukung lainnya. Peran aktif masyarakat itu membutuhkan manajerial yang terorganisir oleh PMU Coremap Selayar.
Salah satu bukti keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan program Coremap adalah Keikutsertaan dua Desa dalam Apresiasi coremap II Tingkat nasional yang diselenggarakan di Jakarta tanggal 02 s/d 5 November 2010 di Jakarta. Pada kesempatan tersebut ada 3 (tiga) pemenang yang kesemuanya dimenangkan oleh utusan dari kepulauan Selayar Yaitu:
  1. Peserta apresiasi komponen PMU Coremap II Selayar utusan Pokmas Konservasi (POKMASWAS) Desa Bonerate Kec Pasimarannu atas nama Syamsil sebagai peserta terbaik Pertama Tingkat Nasional.
  2. Peserta Apresiasi Komponen CBM PMU Coremap II Selayar utusan Pokmas Perempuan Desa Bontolempangan Kec.Buki atas nama Andi Radja sebagai peserta terbaik pertama Tingkat Nasional.
  3. Peserta Apresiasi dari Forum Jurnalis Bahari ( FORJUBI) utusan Pemkab Selayar atas nama Supardi Idris. Atas prestasi yang telah banyak menulis tentang terumbu karang , ia terpilih secara aklamasi dalam acara Workshop Forjubi se-indonesia Timur di Sahid Hotel Makassar Agustus 2010 sebagai Koordinator Forjubi Wilayah Timur Indonesia.
Drs.Andi Penrang, DM
Menurut  Drs . Andi Penrang,DM Staf Coomunity basic management (CBM) PMU Coremap II Selayar yang  masyarakat menjadi salah satu pendamping peserta Apresiasi yang ikut ke Jakarta mengatakan bahwa, Keberhasilan utusan Selayar binaan PMU Coremap dalam memenangkan  Apresiasi Tingkat nasional dengan mengalahkan 7 (tujuh) utusan dari Lokasi Program lainnya adalah bukti kemampuan masyarakat dalam memberikan andil positif dalam program coremap secara nasional. Disis lain, terlihat Jelas juga dengan dukungan pemerintah kabupaten hingga Desa yang menetapkan aturan baik melalui Perda maupun Perdes yang dibuat secara mandiri dalam rangka menjaga kelestarian laut, yang juga searah dengan Program Coremap.
Lebih lanjut Andi Penrang mengatakan bahwa secara faktual dalam proses pendampingan yang dilakukan selama Apresiasi Coremap tingkat Nasional, peserta dari kepulauan Selayar menunjukkan tingkat kefektifan yang cukup tinggi dibandingkan daerah lain. Pengertian masyarakat tentang visi dan misi program Coremap  jelas tergambar dari setiap diskusi maupun kegiatan yang dilaksanakan. Ini menunjukkan iklim yang baik dalam pelaksanaan program Coremap ke depan.
Sementara itu terkait dengan situasi pelaksanaan program Coremap di Kepulauan selayar, Andi Penrang menjelaskan bahwa saat ini ia tidak lagi menemukan adanya pelaku illegal di Desa-desa di kabupaten kepulauan selayar. Justru pelaku-pelaku yang ada dan tertangkap ataupun yang termenitor sebagian besar adalh orang luar. Hal inilah yang perlu kita antisipasi bersama dalam rangka menjaga kerusakan yang ditimbulkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dari luar. Disisi lain coremap selayar dengan bentukan POKMASWAS di setiap Desa diharapkan masyarakat dapat secara langsung terlibat dalam pengawasana. Hal ini juga didukung dengan banyaknya Perdes yang dibuat oleh Desa-desa untuk mencegah kegiatan illegal fishing. Jika ini dilaksanakan di semua Desa, maka diharapkan selayar akan bersih dari kegiatan Ilegal fishing.

Program Coremap lain adalah kawasan DPL (daerah perlindungan laut)  yang telah ditetapkan wilayahnya dibeberapa zona pantai di kabupaten kepulauan selayar. Kawasan DPL ini dibuat dengan penyertaan pelarangan untuk memasuki kawasan inti DPL. Program lain yang juga dilaksanakan adalah Program mata pencaharian alternatif bagi masyarakat, dan beberapa program lian. Kendati demikian dukungan pemerintah Kabupaten,Instansi terkait, dan masyarakat kepulauan selayar secara umum sangat dibutuhkan dalam program Coremap. Hal ini senada juga dengan tema hari jadi tentang kebersamaan untuk kesejahteraan dan kemandirian selayar. Mari kita bersama dalam program untuk menjaga dan melestarikan laut khususnya terumbu karang, sebagai bagian tak terpisahkan dari Kepulauan selayar sebagai daerah dengan otoritas wilayah laut. (red)

Jumat, 12 November 2010

ILLEGAL FISHING DI PERAIRAN INDONESIA TNI AL TANGKAP KAPAL MALAYSIA DAN PHILIPINA

Unsur patroli keamanan laut TNI AL baru-baru ini kembali berhasil menangkap kapal ikan berbendera Malaysia dan Philipina yang tengah melaksanakan praktek illegal fishing di sekitar perairan Selat Makassar.


Kapal perang jenis Vanspeyk KRI Ahmad Yani-351 dari jajaran Satuan Kapal Eskorta dan KRI Sorong-911 dari Satuan Kapal Bantu Komando Armada RI Kawasan Timur yang tengah melaksakan patroli rutin di bawah Komando Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur adalah unsur kapal perang TNI AL yang berhasil menangkap dua kapal penangkap ikan berbendera Malaysia dan sebuah kapal ikan berbendera Philipina tersebut.


KRI Ahmad Yani-351 menangkap dua kapal berbendera Malaysia yakni TW. 20446/6/F berbobot 117 GT dengan nakhoda Samsudin Bin Baring, warga negara Malaysia, pada posisi 04 03 15 U-118 09 93 T, dan sebuah kapal ikan tanpa nama berbobot sekitar 1 GT yang di nakhodai Said, juga warga negara Malaysia, pada posisi 04 04 08 U-118 06 94 T. Sedangkan kapal penangkap ikan berbendera Philipina yang tidak memiliki nama dan dinakhodai Razmi Amil dengan empat orang ABK, ditangkap KRI Sorong-911 pada posisi 03 53 12 U-118 27 18 T.


Ketiga kapal asing ini saat ditangkap di perairan Selat Makassar terbukti sedang melaksanakan praktek illegal fishing di perairan Indonesia, serta tidak memiliki dokumen apapun di atas kapalnya. Selanjutnya barang bukti berupa tiga unit kapal hasil tangkapan, 10 orang awak kapal, berikut sekitar 250 kg ikan hasil tangkapan tersebut dikawal untuk diserahkan kepada Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nunukan, Kalimantan Timur, dalam rangka proses penyelidikan lebih lanjut

.(sumber: Dispenal TNI)


Masa kelam terumbu karang: Garis besar solusi untuk terumbu karang dunia yang terus menghilang.


Terumbu karang dunia sedang bermasalah. Sebab berbagai faktor seperti pengasaman laut, naiknya temperatur akubat perubahan iklim, penangkapan ikan berlebih dan polusi - tutupan karang dunia telah munurun hingga sekitar 125.000 kilometer persegi dalam kurun waktu 50 tahun kebelakang. Banyak biolog laut, seperti Charlie Veron, mantan kepala peneliti di Australian Institute of Marine Science, memprediksi bahwa terumbu karang akan hilang dalam satu abad kedepan. Tahun 2010 ini-pun, pemutihan karang masal, dimana karang kehilangan protozoa simbiotik-nya dan semakin rentan akan penyakit dan kematian - terjadi di sepanjang pesisir Indonesia, Filipina, dan beebrapa pulau Karibia. Namun, sebuah artikel jurnal di Trends in Ecology and Evolution mencoba mengangkat srategi untuk mengatasi keterpurukan terumbu karang, termasuk beberapa kisah sukses, untuk menyelamatkan mereka.............read more